27 January 2010

Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati yang Keempat Kali

Artikel ini sebenarnya saya sadur dari Buku Melawat Ke Alam Neraka, hasil terjemahan dari kitab “Ti Yi You Ci”. Dan saya persingkat, karena kitab ini sangat tebal. Saya hanya mengambil inti-intinya saja. Kitab ini dibuat atas titah Yang Maha Mulia Giok Hong Tai Tee (Kaisar Jade, Penguasa Tertinggi Centra Langit). Mungkin di antara para pembaca ada yang tidak percaya adanya hal ini. Tetapi saya hanya berharap Anda semua memikirkannya, agar kita tidak terperosok ke Alam Neraka, jika ternyata hal ini benar-benar ada. Saya hanya ingin membagi apa yang telah saya baca. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Team Penterjemah Ci Hua Thang, Yayasan Dharma Abadi Semarang. Kepada Para Buddha dan Bodhisatava, serta Para Dewa dan Roh Suci. Kitab ini berisi perjalanan Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng dengan dibimbing oleh Budha Hidup Ci Kung ke Alam Neraka. Tujuan dari pembuatan kitab ini adalah untuk mengingatkan manusia akan keadaan neraka, agar manusia bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar. Semoga artikel ini berguna untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyadur.


Babak ke 35
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Hati
Yang Keempat Kali

"Hobi berjudi bisa diumpamakan dengan laron yang menubruk api,
Sekaya-kayanya harta yang dimiliki bisa langsung habis,

"Tante Girang" yang gemar "bermain" tentu akan rusak namanya,

Jika sampai terperosok ke dalam jurang, apa lagi yang bisa
dilakukan."


Orang yang hidupnya luntang-lantung, tidak mau bekerja, atau pekerjaannya tak patut, tak halal, pencahariannya dari perjudian, tak sedikit orang baik-baik yang digodanya sampai terperangkapm sehingga hartanya ludes rumah tangganya porak poranda, amatlah sayang. Seperti kasus perampokan yang terjadi di wilayah bagian tengah Taiwan waktu itu, mulanya juga disebabkan oleh perjudian, karena hutang uang judi tak kenal belas kasih, terpaksa nekat mengambil langkah yang membahayakan, maka kasus-kasus pencurian dan perampokan terjadi secara beruntun. Perjudian bisa mencelakakan orang, daya kontaminasinya sangat besar, umat di dunia jangan sekali-kali masuk arena perjudian, agar tak menyesal nantinya. Sedangkan perzinahan merupakan kejahatan yang paling utama, orang yang terlibat kebanyakan rusak namanya dan mendapat malu, lebih-lebih kaum wanita yang berasal dari keluarga baik-baik, sudah selayaknya menjaga reputasi nama baiknya, tak boleh mengkhianati sang suami "melompat pagar" (menyeleweng), sehingga membuat aib, tante girang dosanya berat, sama dengan judi. Jerit kesakitan yang memelas dari para roh yang berada di kuasa neraka, tak sedikit timbul karena masalah ini.

Keadaan di kuasa neraka hari ini tampak jauh berbeda, para arwah hilir mudik kian kemari, ramai sekali, suasananya tampak agak rileks, apa sebabnya?
Karena bertepatan dengan hari raya Pelintasan Umum Pertengahan Tahun (festival Ullambhana), dua hari belakangan ini di dunia banyak yang mengadakan upacara sembahyangan memberi sedekah menyantuni para arwah dan hantu. Mereka yang dosanya ringan, bisa keluar dari neraka, menerima santunan yang diadakan secara umum.

Yang masuk "Neraka Congkel Hati" adalah para roh yang dosanya berat, maka mereka tak termasuk di antara yang mendapat amnesti, tak bisa menikmati persembahan sembahyangan dari alam dunia.

Pejabat mengeluarkan dua roh dosa yang lain, biar masing-masing menceritakan sendiri hal ihwalnya.

RohDosa 1 : Siap! Semasa hidup, saya dipekerjakan pada dinas luar, sepanjang hari mencari order di luar, maka sering menginap di hotel, dan berkenalan dengan calo perempuan, tak lama kemudian, saya diajak ikut main judi, mula-mula hanya iseng, tetapi lama kelamaan malah ketagihan, setiap hari berjudi, kalau sehari tak main rasanya gatal, sejak itu saya selalu luntang lantung kluyuran di arena judi, meski penghasilan saya di dinas luar cukup lumayan, tetapi karena sering kalah main, bahkan modalpun belum bisa kembali, maka saya meminjam uang ke sana-sini, urusan romah tangga sudah tak saya pedulikan, sampai pada usia 43 tahun, suatu kali saya mengendarai sepeda motor, karena sedang teler, terjadilah kecelakaan di jalan, seketika itu saya meninggal. Setelah meninggal, saya dikawal oleh utusan neraka hingga ke neraka, saat itu baru tahu kalau usia saya dipotong 5 tahun. Setelah melalui pemeriksaan dari Astana pertama sampai Astana keempat, kemudian diserahkan ke Astana kelima, Yam Ong gusar, menghukum saya masuk "Neraka Congkel Hati" selama 13 tahun, setiap hari "Hati yang suka berjudi" saya dipotongnya, sakitnya tak terlukiskan. Saya berharap umat di dunia jangan sekali-kali gila main judi, di neraka para penjudi paling disirik. Begitu melihat penjudi, Yam Ong, langsung menghukum dera (pukulan) 100 kalo, sesudah itu baru mulai disidang, kata Yam Ong, pantat si penjudi itu paling keras, karena setiap hari duduk dalam arena judi, badannya kurang olah raga, Raja Shen Lo menderanya sebagai ganti olah raga. Tak saja terhina, kulitpun rasanya sakit, uh...uh...saya sungguh menderita, saya mohon kepada Buddha Ci Kung, tolonglah saya.

CiHoet : Tangan penjudi itu paling tak kenal kasih, kau ingin menggunakan tangan seperti itu untuk meminta tolong kepada saya? Lebih baik pasrah saja, jangan berkhayal.

Pejabat : Kau tak boleh sembarangan berucap minta dikasihani, "Hati suka berjudi" mu harus disembuhkan dulu, sesudah itu kau masih harus diserahkan ke "Neraka Panggang Jari" untuk dihukum di sana, siapa yang suruh kau gila main judi, kini setelah meninggal ya harus menerima balasannya, jangan salahkan orang atau menggerutu kepada Yang Kuasa. Kini giliran roh dosa yang kedua, cepat beri pengakuan perbuatan dosa semasa hidupmu.

RohDosa 2 : Begini banyak orang, sungguh malu untuk dikatakan....Karena watakku yang labil, setelah menikah dengan suami, saya menjalin kenalan dengan teman-teman pria, sehingga akhirnya menyeleweng. Semasa hidup saya menjalin hubungan dengan 5 orang teman pria. Saya sering mengadakan kencan di luar, suami sama sekali tak tahu. Sampai pada usia 54 tahun, saya mengalami lumpuh jantung dan berakhir dengan kematian, lalu arwah saya dikawal oleh Perwira Hitam dan Putih. Setelah bercermin di Panggung Cermin Dosa, tampaklah semua peristiwa asusila semasa hidup, saya tak bisa mengelak, lalu diserahkan ke Astana kelima, dan dihukum masuk ke "Neraka Congkel Hati" selama 20 tahun, setiap hari hati saya kesakitan karena dipotong, mau menyesalpun sudah terlambat, mohon Buddha Ci Kung memintakan belas kasihan kepada Yam Ong, memberi ampun kepada saya agar bisa keluar dari penderitaan!

CiHoet : Engkau sebagai seorang istri, tapi tak menjaga moralitas wanita, suka berzinah, suka kemewahan lahiriah, lagipual tak ada amal apa-apa, sayapun tak berdaya!

Pejabat : Ci Hoet, jangan hiraukan dia, semasa hidup suka berzinah, maka "Hati Suka Berzinah"nya harus dipotong, diri sendiri yang berbuat, diri sendiri pula yang menerima akibatnya. Jika hendak mohon kepada Buddha dan Para Suci untuk mengampuni, seharusnya segera bertobat dan berpaling pada saat hayat masih dikandung badan, dengan cara demikian, bari bisa segera diampuni. Jika sampai ajal tiba tak mengubah kesalahan, maka sudah tak mungkin lagi minta ampun.

CiHoet : Benar kata Anda, siapa saja yang suka berjudi dan berzinah, harus cepat bertobat dan memperbarui dirinya, banyak beramal, dan jika bisa berikrar di hadapan Buddha dan Para Suci, untuk menyadarkan umat, maka dosanya bisa diampuni.

No comments:

Post a Comment