29 January 2010

Melawat ke Sub Seksi Neraka Pelajaran Berkendaraan

Artikel ini sebenarnya saya sadur dari Buku Melawat Ke Alam Neraka, hasil terjemahan dari kitab “Ti Yi You Ci”. Dan saya persingkat, karena kitab ini sangat tebal. Saya hanya mengambil inti-intinya saja. Kitab ini dibuat atas titah Yang Maha Mulia Giok Hong Tai Tee (Kaisar Jade, Penguasa Tertinggi Centra Langit). Mungkin di antara para pembaca ada yang tidak percaya adanya hal ini. Tetapi saya hanya berharap Anda semua memikirkannya, agar kita tidak terperosok ke Alam Neraka, jika ternyata hal ini benar-benar ada. Saya hanya ingin membagi apa yang telah saya baca. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Team Penterjemah Ci Hua Thang, Yayasan Dharma Abadi Semarang. Kepada Para Buddha dan Bodhisatava, serta Para Dewa dan Roh Suci. Kitab ini berisi perjalanan Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng dengan dibimbing oleh Budha Hidup Ci Kung ke Alam Neraka. Tujuan dari pembuatan kitab ini adalah untuk mengingatkan manusia akan keadaan neraka, agar manusia bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar. Semoga artikel ini berguna untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyadur.


Babak ke 38
Melawat ke Sub Seksi Neraka
Pelajaran Berkendaraan

"Membentangkan Ajaran tak takut jangkauannya jauh ke seluruh dunia, Alangkah bahagian diadakan kelas pembeberan Ajaran Suci pada malam hari ini, Manusia berbudaya berkumpul bersama di Wilayah Tengah (Tai Chung), Semangat berKeTuhanan pun memancarkan sinar cemerlang dan membumbung ke atas surga."

Musim panas telah berlalu, kini berganti musim gugur, hawa dingin sudah mulai terasa, pakaian yang dikenakan mulai dipertebal, burungpun bertambah tebal bulunya. Musim berganti musim, terus berputas silih berganti dengan tak hentinya, mengenang masa lalu ketika masih kanak-kanak, tak disangka kini anak cucu sudah memenuhi rumah, mata menjadi rabun, tangan kaku, jalanpun tertatih-tatih, timbul perasaan sesal, menyesali masa muda yang telah berlalu. Pada saat seperti ini mengenang masa lalu, bagaikan sebuah mimpi belaka. Oleh sebab itulah, baik-baiklah memanfaatkan waktu. Serentang waktu berarti serentang kehidupan, adalah lebih baik jika bisa lebih awal masuk ke dalam Perguruan Suci untuk membina diri dan mendalami hakekat keTuhanan dan menjadi pengikut kebenaran, menjadi warga yang baik di tengah masyarakat, di tengah Perguruan Suci yang bijak dan saleh, maka setelah meninggal takkan lagi kebagian tempat di neraka, sekalipun tiba di neraka, paling juga sebagai tamu pelancong saja, tak perlu mendapat hukuman dan kena siksa.

Dari depan terdengar suara teriakan, seperti orang yang sedang dibantai atau dipukul, di depan ada jalan kecil, terlihat utusan neraka sedang menggiring roh dosa melaju ke depan. Perlawatan hari ini adalah meninjau sub seksi neraka di sekitar perbukitan di depan itu.

Dosa apakah yang mereka lakukan sehingga para roh dosa ini dikawal untuk menjalani hukumannya?
Para roh dosa ini kebanyakan adalah pengemudi, atau pengendara sepeda motor, karena semasa hidupnya pernah menjadi penyebab kecelakaan kendaraan, menabrak orang sampai mati, maka sesudah meninggal mendapat hukuman di neraka.

Pengemudi atau pengendara sepeda motor yang pernah menabrak orang sampai mati, sudah ada penyelesaian hukum di dunia, apakah masih belum menuntaskan permasalahannya?
Karena sudah menghilangkan nyawa orang, maka menurut hukum yang berlaku di neraka masih akan diproses dan dihukum.

Di depan sudah tampak sebuah penjara, di samping pintu penjara ada satpam yang sedang jaga, tampak megah, di atas pintu penjara tertulis " Sub Seksi Neraka Pelajaran Berkendaraan".
Neraka ini bernama "Sub Seksi Neraka Pelajaran Berkendaraan", di bawah kekuasaan Astana keenam Raja Pian Cheng, merupakan Neraka rancangan baru, umat di dunia belum ada yang mengetahui.

Hukuman apa saja yang diterapkan di neraka ini?
Setiap Pengendara yang menimbulkan kecelakaan, hingga menelan korban jiwa, atau sampai terjadi luka berat, atau sampai menjadi cacat, tak peduli pengemudi kendaraan itu apakah pakai sepeda motor, mobil, atau sepeda, sesudah meninggal semuanya harus kemari untuk menerima hukum pembalasan.

Di depan bukit sana terdapat banyak orang, dan beberapa lajur jalanan kecil, jalanannya terdiri dari pasir, batu kecil dan tanah lumpur, berlekuk dan bergelombang tidak rata, tangan masing-masing roh dosa menghela sebuah kereta, seperti kereta rickshaw zaman dulu, di atas kereta penuh muatan bata merah, sedang menuruni bukit dengan perlahan-lahan, jalanannya amat sempit hanya selebar dua roda kereta itu, jika sampai meleset dari jalurnya, maka akan terjatuh ke parit yang dalam yang terdapat di sisi kanan kiri jalanan itu, para roh dosa semua telanjang kaki, karena muatan bata merah di atas kereta terlalu berat, sewaktu menuruni bukitpun tak ada alat rem-nya, hanya bergantung pada kekuatan kaki untuk menahannya, setiap orang melangkah dengan perlahan-lahan dan hati-hati, kedua kakinya menginjak tanah, seperti sedang mengerem kereta, sehingga kedua telapak kakinya lecet dan mengeluarkan darah, darahnya sampai tercecer di tanah. Ada juga yang kurang hati-hati sehingga terpeleset jatuh ke parit, karena keretanya cukup berat, muatan batanya harus dibongkar dulu, lalu kereta yang sudah kosong cepat-cepat diangkat naik ke atas jalanan, setelah itu rodanya diganjal pakai bata dulu, agar tidak melorot turun, lalu bata merahnya baru dinaikkan lagi ke atas kereta, dan dihela turun ke bawah bukit. Ada yang karena tenaganya tak kuat lalu orangnya terpeleset jatuh, badannya malah tergilas oleh kereta, terdengar satu kali suara jeritan yang tragis, orangnya langsung pingsan, adegan ini seperti saat terjadi kecelakaan kendaraan, orang yang tertabrak mari tergilas, darahnya tercecer di tanah, hukuman ini tergolong baru, namun terlalu mengerikan.

Pengemudi di dunia jika tak hati-hati sehingga terjadi kecelakaan dan merengut nyawa orang, sesudah meninggal harus kemari menerima siksa menjadi "korban kecelakaan", pembalasan hukum karma sungguh sulit dihindari, sedikit-sedikit ada pembalasan.

Pejabat memerintahkan beberapa roh dosa keluar, untuk menceritakan sendiri keadaan saat terjadi kecelakaan kendaraan semasa hidupnya.

RohDosa 1 : Semasa hidup saya bekerja sebagai pengemudi bus pada sebuah perusahaan, pada suatu hari, di suatu tikungan, tiba-tiba dari dalam gang ada seorang anak gadis lari keluar, karena tak sempat menginjak rem, anak gadis itu mati tertabrak, karena selama saya mengemudi banyak terjadi kecelakaan, meskipun tak sampai mencederai orang, namun kendaraannya rusak, ditambah lagi dengan kejadian ini, maka akhirnya saya dipecat oleh pimpinan perusahaan, sesudah meninggal, saya dihukum masuk "Neraka Pelajaran Berkendaraan", setiap hari saya belajar mengemudi di sini, jalanan di gunung semuanya landai, kedua kaki harus bisa mengerem, setiap hari naik turun sebanyak 100 kali, meski fisik masih bisa tahan, tapi tenaga saya terkuras habis, telapak kaki pun rusak. Sungguh tersiksa.

RohDosa 2 : Semasa hidup saya bekerja sebagai sopir taksi, pada suatu malam, saya bersama teman minum-minuman arak, sesudah minum tetap bekerja, tapi karena masih teler, tidak saja kendaraan saya kemudikan dengan kecepatan tinggi, bahkan masih menyalip kendaraan lain, tak hati-hati sampai menabrak mati pejalan kaki di pinggir jalan, karena merenggut nyawa orang, saya kena denda dan masuk penjara. Setelah meninggal, Yam Ong menasehati saya : "Dalam keadaan mabuk masih berani mengendarai kendaraan, ini namanya bercanda dengan nyawa," maka saya dihukum masuk "Neraka Pelajaran Berkendaraan" selama tiga tahun, tiap hari menghela kereta untuk diuji kepandaian mengemudi, betapa ternistanya saya, kedua kaki bengkak-bengkak dan sakit, karena energi terkuras, saya menjadi kurus kering. Berharap kepada para pengemudi di dunia, harus meningkatkan kewaspadaan, jangan sekali-kali berkendaraan dalam keadaan mabuk, agar tak terjadi kecelakaan, di sini tak terdapat minuman arak putih, hanya kedua kaki mengucurkan "kuwah pahit"!

RohDosa 3 : Semasa hidup saya berdagang, setiap hari mengirim barang dengan naik sepeda motor, karena dalam berkendara sering melebihi batas kecepatan, dan tak mematuhi peraturan lalu lintas, akibatnya bikin susah sendiri, pada suatu hari saya menabrak pejalan kaki, saya pun jatuh dan terluka, dua orang lalu dibawa ke rumah sakit, saya hanya mengalami patah tulang kaki, saya obati sampai setengah tahun baru sembuh, sedangkan yang saya tabrak mengalami gegar otak, sekalipun tak sampai mati, tapi menjadi lupa ingatan, sayapun menjadi tertuduh dan dituntut denda dalam jumlah uang yang banyak. Hanya karena hal ini, sesudah meninggal saya dibawa sampai ke Astana keenam, Yam Ong Pian Cheng Wang menghukum saya masuk neraka ini selama tiga tahun, derita yang saya alami tak seorangpun yang mengetahuinya!

Pejabat : Tiga roh dosa sudah memberi kesaksian pada hari ini, setiap pengendara di dunia seharusnya bisa menjadikannya sebagai sebuah cermin, pegang kemudi dengan hati-hati, sehingga orang dan kendaraan semuanya selamat, setelah meninggalpun tak usah datang kemari menerima siksa. Yang datang ke neraka sub seksi ini, berat ringannya kesalahan yang diputus tak sama. Jika kesalahannya karena tak disengaja, termasuk kesalahan mencederai orang, hukumannya agak ringan. Jika mabuk-mabukan, ngebut, tak mematuhi lalu lintas, sehingga menimbulkan kecelakaan, hukumannya agak berat. Jika menimbulkan kecelakaan tapi malah sengaja melarikan diri, tak peduli orang yang ditabrak itu hidup atau mati, setelah meninggal, hukuman yang dijatuhkan Yam Ong paling berat. Maka saya menasehati umat di dunia, jika terjadi kecelakaan janganlah menghindar, harus sepenuhnya bertanggung jawab untuk menunaikan tanggung jawab moral dan rasa keadilan, dengan demikian kesalahannya bisa diperingan!

CiHoet : "Neraka Pelajaran Berkendaraan" merupakan tahanan yang baru didirikan di kuasa neraka, seperti jika di dunia diadakan kursus mengemudi, para roh dosa yang kemari, masing-masing harus melangkah sesuai aturan, harus tepat melihat arah, tak boleh ngebut, atau melenceng sedikitpun, "sekali salah langkah", maka dirinya yang celaka, di sini secara khusus mengingatkan para pengemudi pada umumnya, agar berhati-hati, perkara nyawa manusia adalah perkara yang amat besar. Tak boleh mabuk-mabukan, ngebut, jika tak mematuhi peraturan, setelah meninggal harus ke neraka mengulangi lagi pekerjaan lamanya, mengambil ujian SIM lagi di jalur neraka!

No comments:

Post a Comment