02 June 2009

Melawat ke Astana Pertama Mengobrol Dengan Raja Chin Kuang (Yam Ong Chin Kuang Wang)

Artikel ini sebenarnya saya sadur dari Buku Melawat Ke Alam Neraka, hasil terjemahan dari kitab “Ti Yi You Ci”. Dan saya persingkat, karena kitab ini sangat tebal. Saya hanya mengambil inti-intinya saja. Kitab ini dibuat atas titah Yang Maha Mulia Giok Hong Tai Tee (Kaisar Jade, Penguasa Tertinggi Centra Langit). Mungkin di antara para pembaca ada yang tidak percaya adanya hal ini. Tetapi saya hanya berharap Anda semua memikirkannya, agar kita tidak terperosok ke Alam Neraka, jika ternyata hal ini benar-benar ada. Saya hanya ingin membagi apa yang telah saya baca. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Team Penterjemah Ci Hua Thang, Yayasan Dharma Abadi Semarang. Kepada Para Buddha dan Bodhisatava, serta Para Dewa dan Roh Suci. Kitab ini berisi perjalanan Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng dengan dibimbing oleh Budha Hidup Ci Kung ke Alam Neraka.

Tujuan dari pembuatan kitab ini adalah untuk mengingatkan manusia akan keadaan neraka, agar manusia bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar.

Semoga artikel ini berguna untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyadur.

Babak ke 5
Melawat ke Astana Pertama Mengobrol Dengan Raja Chin Kuang (Yam Ong Chin Kuang Wang)

‘Enam nafsu dan tujuh perasaan membuat manusia sesat seumur hidup,
Sekalipun namanya terpilih menjadi juara dan terpampang di papan pengumuman, tetaplah merupakan reputasi kosong,
Taman bunga persik (taman sentosa) merupakan tempat membina diri yang terbaik,
Dengan suasana batin yang terbebaskan, seorang pertapa melangkah maju ke Istana Surga.”

Tampak sebuah bangunan astana besar dan banyak bayangan manusia, namun tidak kelihatan jelas. Setelah manusia meninggal, mula-mula melapor dulu di “Kantor Penyerahan Catatan Kependudukan”, lalu utusan Neraka mengawalnya sampai ke Astana Pertama, dan menyerahkan kartu kedatangan untuk dismpan ke dalam kumpulan berkas di Neraka. Yam Ong akan memeriksa perbuatan baik maupun jahatnya. Orang yang amal jasa kebaikannya banyak akan diantar meninjau berbagai Astana di wilayah Neraka, atau dibimbing kembali oleh Guru masing-masing yang berjodoh untuk dilatih lagi, atau ada yang diserahkan ke Seksi Pahala Amal, atau masuk ke Kamp Penampungan Orang Baik; Sedangkan yang banyak dosanya, rohnya diserahkan ke Astana ke-2 untk disidang atau dibawa ke Seksi Pidana Kejahatan untuk dihukum. Tapi jika dosanya berat, harus terlebih dulu dikawal menuju Panggung Cermin Dosa untuk melihat perbuatan yang pernah dilakukan sehingga mau mengakui dosa-dosanya, baru dimasukkan ke Astana ke-2.
Setiba di Astana Petama, manusia baru tahu bahwa dirinya sudah meninggal dunia. Jika semasa hidup di dunia, tidak percaya adanya Setan, Malaikat, Dewa dan Hukum Karma, maka setelah tiba di sini, baru menyadari bahwa dengan kematian seseorang, takkan menghilangkan segala urusan. Seperti yang terdengar dalam ungkapan: “Jika Ajal Telah Tiba, Segala Permasalahan Akan Menjadi Hampa, Hanya Dosa Karmalah Yang Akan Menyertai Perjalannya ke Alam Akhirat”. Para roh kini baru benar-benar menyadari bahwa dirinya akan disidang dan dihukum. Oleh karena itu mereka ketakutan dan menangis serta menyesali perbuatan mereka.
Para arwah itu semasa hidup di dunia tidak menjaga susila, maka para Utusan Neraka tidak sungkan lagi. Ini merupakan hukuman sesuai dosanya. Orang jahat dengan sendirinya akan bertemu orang jahat lainnya yang membuat dirinya susah, jika beruntung bisa terhindarkan, nanti tinggal menunggu pertanggungjawabannya di perjalanan akherat, saat itu ia takkan bisa mengelak, dan takkan bisa berkutik lagi. Jika seseorang semasa hidupnya berhati kasih, banyak berbuat kebaikan untuk menolong sesama di dunia, setelah meninggal, para Utusan Neraka dan Malaikat Keberuntungan yang menjemput tentu akan memperlakukannya dengan sopan santun. Barang siapa berbuat, ia harus menanggungnya sendiri, kita tak perlu mengasihaninya.
Jika pada masa hidup di dunia, tidak tahu baik-baik membina diri, setelah meninggal sungguh kasihan sekali. Jika anak cucu keturunannya mengetahui leluhurnya berada di Alam Baka layaknya seorang narapidana, dan dicambuki oleh Utusan Neraka, pasti tidak akan tega. Cara untuk membalas budi leluhur hanyalah dengan banyak membina, melakukan amal kebaikan, dengan jasa pahala, barulah bisa secepatnya melintaskan roh leluhurnya keluar dari penderitaan.
Jika umat manusia di dunia tidak menjaga aturan rumah tangga dan sembarangan melakukan pelanggaran, maka arwah leluhur akan terkena getahnya, seperti apa yang dikatakan dalam sebuah ungkapan: “Tujuh Leluhur bersama Sembilan Keturunan memiliki hubungan darah”. Hukum karma berputar kembali, waspadalah!

Note: YAM ONG /YIAM WONG = panggilan untuk RAJA NERAKA yang menguasai masing-masing Astana di Neraka. Karena ada 10 Astana di Neraka, maka ada 10 orang Yam Ong, dan Yam Ong Astana I adalah Raja Chin Kuang. Sedangkan Giam Lo Ong (gelar dari Hakim Bao/Pao Cin Thien) adalah Yam Ong yang paling terkenal dari Astana V.



No comments:

Post a Comment