21 March 2009

Rumah Kita Yang Sesungguhnya part 2

Artikel oleh : Venerable Ajahn Chah
Judul Asli : Our Real Home
Diambil dari buku : Living Dhamma
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh : Senny Ruslim
Editor : Bhikkhu Dhammadipo
Ijin untuk menterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia diberikan oleh :
Bhikkhu Nanadhammo (Abbot dari Wat Pah Nanachat, Thailand)

Tumpukan daging yang terbaring di sini, di dalam kondisi yang terus menurub, adalah kenyataan. Kenyataan dari jasmani ini adalah kesunyataan, mereka adalah ajaran tanpa batas waktu dari Sang Buddha. Sang Buddha mengajari kita untuk merenungkan hal ini dan menyadari sifatnya. Kita harus bisa berdamai dengan jasmani, tidak peduli jasmani berada dalam kondisi apapun. Sang Buddha mengajarkan bahwa kita harus memastikan bahwa hanya jasmani yang terkurung di dalam penjara dan jangan membiarkan batin ikut terkurung bersamanya. Sekarang, kondisi jasmani Anda mulai menurun dan menjadi tua, sesuai dengan usia, jangan menolak, namun juga jangan membiarkan batin Anda menjadi mundur bersama jasmani. Pisahkan batin. Beri energi kepada batin dengan menyadari kenyataan dari benda-benda sebagaimana adanya. Sang Buddha mengajarkan bahwa inilah sifat dari jasmani, tidak mungkin lain. Terlahir, menjadi tua dan sakit dan kemudian mati. Ini kebenaran yang agung, yang sedang Anda saksikan. Mengamati jasmani dengan kebijaksanaan dan menyadari hal ini.

Bila rumah Anda kebanjiran atau terbakar habis, ancaman apapun terhada[ rumah Anda, biarkan hanya berhubungan dengan rumah. Bila ada banjir, jangan biarkan hal tersebut membanjiri batin Anda. Bila ada kebakaran, jangan biarkan membakar batin Anda. Sekarang adalah waktunya untuk membiarkan batin untuk melepaskan semua kemelekatan.

Anda telah hidup lama. Mata Anda telah melihat berbagai bentuk dan warna, telinga Anda teleh mendengar begitu banyak suara, Anda telah memiliki banyak pengalaman. Dan hanya seperti itu, hanya pengalaman-pengalaman. Anda telah makan makanan-makanan yang lezat, dan semua rasa lezat itu hanya rasa lezat, tidak ada yang lebih, Rasa yang tidak enak, hanyalah rasa yang tidak enak, hanya itu. Bila mata melihat suatu bentuk yang indah, hanya itu, suatu bentuk yang indah. Suatu bentuk yang jelek hanya merupakan suatu bentuk yang jelek. Telinga mendengar suara yang mempesona, yang indah dan tidak lebih dari itu. Suara yang membangkitkan iritasi, tidak menyenangkan, hanya seperti itu.

Sang Buddha berkata bahwa kaya atau miskin, tua atau muda, manusia atau hewan, tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang dapat mempertahankan dirinya pasa satu keadaan untuk waktu yang lama. Semua mengalami perubahan dan ketidakkekalan. Ini adalah kenyataaan dari kehidupan, dimana kita tidak dapat berbuat apapun untuk mengubahnya. Namun Sang Buddha mengatakan bahwa apa yang dapat kita lakukan adalah merenungkan jasmani dan batin, melihat keadaan yang tanpa "aku" dari jasmani dan batin, bahwa kedua-duanya adalah bukan "aku" dan bukan "milikku". Mereka hanya mempunyai suatu kenyataan yang sementara. Sama seperti rumah ini, hanya merupakan milik nominal Anda. Anda tidak dapat membawanya ke manapun bersama Anda. Sama halnya dengan kekayaan Anda, segala milik Anda dan keluarga Anda, mereka adalah milik Anda hanya di dalam nama. Mereka sesungguhnya tidak menjadi milik Anda, mereka adalah milik alam. BERSAMBUNG.....................

No comments:

Post a Comment