23 March 2009

Rumah Kita Yang Sesungguhnya part 4

Artikel oleh : Venerable Ajahn Chah
Judul Asli : Our Real Home
Diambil dari buku : Living Dhamma
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh : Senny Ruslim
Editor : Bhikkhu Dhammadipo
Ijin untuk menterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia diberikan oleh :
Bhikkhu Nanadhammo (Abbot dari Wat Pah Nanachat, Thailand)

Lepaskan semua hal-hal eksternal. Jangan melekat pada pikiran-pikiran tentang anak-anak dan keluarga, jangan melekat pada apapun juga. Lepaskan. Biarkan batin bersatu di dalam satu titik yang tunggal dan biarkan batin yang terbentuk itu berdiam bersama dengan napas. Biarkan napas menjadi objek satu-satunya yang disadari. Konsentrasi hingga batin menjadi semakin halus, hingga perasaab menjadi tidak penting lagi dan di sana ada kejernihan dan kesadaran. Kemudian rasa sakit yang timbul akan hilang secara bertahap dengan sendirinya.

Pada akhirnya Anda akan melihat napas seolah-olah seperti keluarga yang datang mengunjungi Anda. Ketika keluarga pergi, Anda mengikuti mereka keluar untuk mengantar mereka pergi. Anda memperhatikan hingga mereka melintasi halaman dan hilang dari pandangan, dan Anda akan masuk kembali ke dalam rumah. Kita memperhatikan napas dengan cara yang sama. Bila napas kasar, kita mengetahuinya bahwa napas kasar, bila napas halus, kita mengetahuinya bahwa napas halus. Dengan napas semakin halus, kita terus mengikutinya, pada waktu yang bersamaan membangunkan batin. Pada suatu saat napas menjadi lenyap dan yang tersisa adalah perasaan kewaspadaan. Ini yang disebut bertemu Sang Buddha. Kita memiliki kewaspadaan yang jernih yang disebut Buddho, yang mengetahui, yang tersadar, yang bercahaya. Ini adalah bertemu dan berdiam dengan Buddha, dengan pengetahuan dan kejernihan. Hanya Sang Buddha secara historis yang telah meninggal dunia. Sang Buddha yang sesungguhnya, Sang Buddha yang nyata, gemilang, masih dapat dialami dan dicapai saat ini. Dan bila kita mencapainya, batin menjadi satu.

Jadi, lepaskan, letakkan semua hal, semua, kecuali "pikiran yang mengetahui". Jangan terkecoh bila penampakan-penampakan dan suara-suara timbul di dalam batin Anda selama bermeditasi. Letakkan semuanya. Jangan melekat pada apapun, tetaplah bersama dengan kewaspadaan yang menjadi satu ini. Jangan kuatir dengan masa lampau atau masa yang akan datang, tetaplah diam dan Anda akan mencapai tempat dimana tidak ada maju, mundur atau berhenti, dimana tidak ada apapun yang bisa dicengkram atau dilekati. Mengapa? Karena di sana tidak ada "diri", tidak ada "aku" atau "milikku". Semua lenyap. Sang Buddha mengajarkan untuk mengosongkan diri Anda dari apapun dengan cara ini, bukannya membawa apapun kemana-mana, dan setelah mengetahui hal ini, lepaskanlah.

Menghayati Dhamma, jalan menuju kebebasan dari lingkaran kelahiran dan kematian, adalah satu kewajibatn yang kita semua harus lakukan sendiri. Jadi teruslah mencoba untuk melepas dan mengerti ajaran. Berusahalah dengan tekun di dalam perenungan Anda. Jangan kuatir akan keluarga Anda. Pada saat ini, keadaan mereka seperti keadaan mereka saat ini, di masa yang akan datang, mereka akan menjadi seperti Anda. Tidak seorangpun di dunia yang dapat terlepas dari keadaan ini. Sang Buddha mengajarkan untuk meletakkan semua hal yang tidak penting. Bila Anda meletakkan semua, Anda akan melihat kebenaran, bila tidak, Anda tidak akan melihatnya. Begitulah adanya. Dan sama untuk semua orang di dunia. Jadi jangan melekat pada apapun.

Bahkan bila Anda mendapatkan diri Anda sedang berpikir, itu tidak apa-apa, sepanjang Anda berpikir dengan bijaksana. Jangan berpikir dengan cara yang bodoh. Bila Anda memikirkan anak-anak Anda, pikirkan mereka dengan kebijaksanaan, tidak dengan kebodohan. Ke hal apapun pikiran beralih, pikirkan hal itu dengan kebijaksanaan, perhatikan sifat alaminya. Mengetahui sesuatu dengan kebijaksanaan adalah dengan melepaskannya dan tidak memiliki penderitaan akan hal tersebut. Batin cemerlang, berbahagia dan tenang. Batin beralih dari gangguan dan tidak terbagi. Saat ini, yang dapat Anda datangi untuk mendapatkan pertolongan dan bantuan adalah napas Anda. BERSAMBUNG...........

No comments:

Post a Comment