03 May 2009

Masa Muda Nakal vs Alim

Masa muda merupakan masa yang paling berharga bagi kebanyakan orang. Termasuk Anda juga kan?! Tetapi pernahkah Anda berpikir sewaktu muda Anda telah melakukan apa saja? Apakah sesuatu yang membanggakan atau yang memalukan? Apakah sesuatu yang menggembirakan ataukah menyedihkan? Semua itu yang tahu hanya Anda sendiri.

Kenakalan pada waktu muda, apakah bisa berpengaruh setelah mereka menjalani pernikahan? Kembali lagi, tergantung pada individu masing-masing. Apakah kenakalan itu akan terus membayangi setiap langkah Anda? Karena jika masalah yang terjadi ketika Anda melakukan kenakalan, masih membayangi Anda, maka langkah Anda akan terasa berat untuk menuju masa depan. Sebaliknya, jika Anda juga tidak mau tahu dengan masalah yang pernah terjadi, Anda termasuk orang yang tidak bertanggung jawab. Yang lebih baik adalah, jika Anda bisa menjadikan masa muda yang penuh kenakalan itu dijadikan sebagai pengalaman dan ilmu untuk mengajari anak-anak kita nanti. Agar mereka tidak terjerumus ke dalam lubang yang pernah kita masuki. Anda akan merasa bersyukur karena Anda telah insyaf dan tidak mengulangi perbuatan itu di masa mendatang. Hanya orang bodoh yang akan masuk ke dalam lubang yang sama. Benar tidak?!

Alim atau istilahnya yang tidak neko-neko pada masa muda, apakah mereka akan berubah atau tetap seperti itu setelah menjalani pernikahan? Ini juga tergantung individu masing-masing.
Untuk mereka yang berubah, mungkin karena mereka dulu tidak mendapatkan kebebasan seperti sekarang setelah mereka menikah. Mungkin juga mereka terpengaruh oleh lingkungan. Contoh, karena ajakan teman-temannya. Kebebasan yang diberikan kepada mereka, mereka salah artikan untuk berbuat di luar jalurnya. Misalnya, di dalam sebuah rumah tangga, walaupun suami istri membebaskan pasangannya untuk berbuat apa saja, seharusnya, kita sebagai pasangan yang bebas bisa bertanggung jawab. Artinya, kebebasan itu bukan berarti kita boleh seenaknya, melakukan apa saja, tak kenal waktu, dengan siapa saja. Itu berarti Anda telah menyalahgunakan kesempatan dan Anda tidak memikirkan perasaan pasangan Anda, juga Anda hanya memandang sebelah mata kepada pasangan Anda. Alangkah bijaknya, jika Anda berterima kasih kepada pasangan Anda yang telah memberi Anda kebebasan. Jangan sampai kebablasan dan Anda lupa diri, lupa waktu dan seenaknya. Pikirkanlah perasaan pasangan Anda. Jika Anda yang berada di pihak pasangan Anda, apa yang akan Anda rasakan?
Untuk mereka yang tidak berubah, kami acungi jempol. Bahwa Anda merupakan orang yang memiliki prinsip, tegas dan bertanggung jawab. Jangan pernah berubah, seperti judul lagu dari ST12.

Di bawah ini beberapa pendapat dari teman-teman di facebook :

Evi : menurut g sih tergntng diri sndiri krn dlm rmh tangga diibaratkan spt judi. Krn hati org nga ada yg tau….bs berubah tau tdk.

Adi : semua tergantung pada komunitas dan karakter org tersebut, kalo gaulnya di pasar ya pasti jadinya kurang lebih bahasanya seperti org pasar.

Evi : bkn pergaulan menurutku tp krn keadaan, klu dipukulin suami ya mendingan cr lg yg lain.

Setiawan : bukan jaminan tuh..yang jelas gimana komunitas pergaulan sekarang, klo gaulnya ama tukang ikan pasti beli ikan, klo gaul ama tukang judi bisa ikut judi…nah kalo gaul ama tukang jajan…ya pasti jajan….

Adi : asal jgn udh tuir baru nakal, ngerepotin anak cucu tar ngurusnya…

Evi : ya, kt gw jg tergantung jangan berpikiran jorok, ya, maksudnya tergantung pada diri sendiri.

Ling : masa lalu jadi pengalaman, masa sekarang liat dr sikon, masing2 gak bisa disamain, org pan laen2, ada yg bisa berubah, ada yg jalan di tempat,….yg penting tugas n kewajiban masing2 pasangan udh dijalanin lom? Selanjutnya bonus….

Pendapat saya, alangkah lebih baiknya jika kita sebelum bertindak berpikir dahulu. Apakah Anda ingin diperlakukan seperti itu oleh pasangan Anda? Jika tidak jangan lakukan!

No comments:

Post a Comment