13 May 2009

Racun….racun di mana-mana

Apakah kita perlu menjalani detoksifikasi?
Udara kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, yang semakin buruk ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat membuat racun semakin banyak bertumpuk dalam tubuh kita. Jika ini dibiarkan begitu saja, bukannya tidak mungkin sistem kerja tubuh akan terganggu.

Sebetulnya tubuh memiliki organ yang dapat membuang racun secara alami, contohnya paru-paru, kulit, usus besar, dan hati. Namun, gaya hidup yang semakin tidak sehat membuat kelima organ tersebut tidak dapat lagi bekerja secara maksimal. Kalau organ-organ itu tidak lagi bekerja maksimal, sementara racun terus menumpuk di dalam tubuh, sehingga membahayakan kesehatan, yang dibutuhkan adalah terapi detoksifikasi, yang lebih dikenal dengan istilah detoks. Fungsi detoks adalah mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Racun yang menumpuk di dalam tubuh itu sendiri, bisa berasal dari banyak sumber. Mulai dari polusi udara, pola makan yang tidak sehat, air yang kotor, hingga kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Karena itu, kita memerlukan detoks untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat.
Terapi deksifikasi sendiri ada bermacam-macam. Berikut ini beberapa di antaranya, yang mungkin cocok untuk Anda.
1. Terapi atau puasa jus. Tujuan dari detoks ini, mengistirahatkan organ pencernaan. Dengan demikian, setelah detoks berakhir, tubuh dapat bekerja lebih maksimal. Jadi selama melakukan terapi atau puasa jus, Anda disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan padat dan menggantinya dengan jus buah-buahan. Sebagai persiapan, bagi Anda yang akan melakukan terapi ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat, daging, dan terigu, tapi justru memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Ini sebaiknya dilakukan tiga hari hingga satu minggu sebelum melakukan terapi. Jenis buah yang bisa Anda konsumsi beragam, tergantung pada organ tubuh mana yang ingin dibersihkan. Misalnya, jika Anda ingin membuang racun dari ginjal, sebaiknya lebih banyak mengkonsumsi jus semangka, yang bisa berfungsi sebagai antiseptik dan mengandung banyak air. Adapun untuk membantu membersihkan organ liver, sebaiknya setiap pagi Anda mengkonsumsi air putih yang telah dicampur dengan madu dan air perasan lemon. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya terapi ini dilakukan minimal selama satu minggu.
2. Akupunktur. pada dasarnya akupunktur bertujuan untk melancarkan sistem limfaik atau sistem darah, dengan menusukkan jarum akupunktur pada titik tertentu yang berhubungan dengan organ tubuh yang sedang bermasalah atau mengalami keluhan. Cara ini akan membuat pembuluh darah menjadi terbuka dan partikel racun yang menyumbat dapat terlepas. Pada gilirannya, peredaran darah dan oksigen pun berjalan lancar. Sebaiknya, satu jam sebelum melakukan Akupunktur Anda sudah makan terlebih dahulu.
3. Colon hydrotherapy. Jenis detoks yang satu ini akan membantu mengeluarkan tumpukan racun yang berasal dari tumpukan kotoran yang keras dan melekat lama di sepanjang dinding usus. Cara kerjanya dengan memasukkan air melalui selang ke dalam usus besar, yang pada akhirnya akan merangsang pasien untuk buang air besar. Dan ketika kita membuang kotoran tersebut, kotoran lain yang telah lama melekat di usus besar juga akan ikut terbuang. Efek samping terapi ini bisa dibilang tidak ada. Hanya saja, khasiatnya pada masing-masing orang berbeda. Bagi yang merasa kurang sehat, bisa saja merasa pusing setelah melakukan detos jenis ini. Karena itu, setelah melakukan terapi ini sebaiknya Anda beristirahat dulu minimal 30 menit. Duduk atau minum teh sudah cukup. Mengkonsumsi makanan berat baru boleh dilakukan 30 menit setelah melakukan proses terapi kolon. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, terapi ini sebaiknya dilakukan minimal tiga kali. Dan hanya dalam waktu dua jam, Anda akan mendapatkan kulit lebih cerah serta buang air besar yang lebih lancar.
4. Ozone therapy. Fungsi dari terapi ini adalah memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak dengan cara meningkatkan oksigenisasi pada sel, jaringan dan organ tubuh. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan ozon murni ke dalam darah melalui injeksi (mayor oznatau minor ozon bagging), insulfation (pada vagina, anus, dan telinga), atau inhalation (sauna).
5. Infrared sauna. Bekerja dengan cara memasukkan panas dari sinar inframerah melalui kulit, detoks ini memiliki tujuan untuk mendapatkan kulit dan metabolisme tubuh yang lebih baik. Selain itu, infrared sauna juga baik untuk anak autis – yang diduga terjadi karena terlalu banyaknya kandungan logam berat (timbal atau merkri) dalam tubuh, karena bisa membantu pengeluaran logam berat. Tapi jangan lupa untuk makan dan minum seckupnya sebelum melakukan terapi ini. Dan setelah selesai melakukannya, sebaiknya Anda memperbanyak minum untk mengembalikan kadar air dalam tubuh. Selain itu, Anda juga bisa membuat detoks ini bekerja lebih maksimal dengan melakukan skin scrub sendiri di rumah. Caranya dengan menggosok kulit yang sedang dalam keadaan kering ke arah jantung. Ini akan membantu melepas sel kulit mati dan melancarkan sistem limfetik atau kelenjar getah bening.
6. Blood cleansing. Ditujukan untuk penderita diabetes, kolesterol, dan hipertensi. Metodenya dengan cara memasukkan cairan ke dalam darah melalui infus dan mengeluarkan racun melalui urine. Hasil maksimal akan diperoleh setelah 10 kali pengobatan, dengan frekuensi satu hingga dua kali dalam seminggu.

Mana metode detoks yang cocok dengan Anda? Cobalah berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani proses pembuangan racun dari dalam tubuh ini.

Saran sebelum Anda melangkah ke tempat yang memberikan layanan detoksifikasi :
• Kenali badan Anda sendiri serta cermati apa keluhan yang sekarang sedang Anda rasakan. Dengan begitu, Anda bisa memilih jenis detoks yang paling sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
• Cari tahu detoks apa yang harus Anda jalani dan apa efek sampingnya. Jadilah pasien yang pintar agar tidak hanya bisa melakukan semua perintah dokter tanpa mengetahui sebab-akibatnya.
• Carilah tempat terbaik untuk melakukan detoks. Ingat….harus ada dokternya.

Detosk dengan Air Putih

Semua pakar kesehatan telah menyatakan bahwa 60% tubuh kita terdiri dari air. Setiap organ tubuh kita juga tersusun dari air, termasuk otak, darah, dan paru-paru. Jadi, wajar jika kedudukan air amat penting dan tubuh kita memerlukan asupan air putih minimal 1,5 liter atau 8 gelas sehari.
Penelitian menunjukkan bahwa makin sedikit air putih yang dikonsumsi seseorang, berarti dia harus bersiap-siap menerima akibatnya. Dehidrasi, sembelit, gangguan ginjal, gangguan fungsi liver, dan infeksi kantung kemih hanyalah beberapa efek saja.
Makanya jangan sampai tubuh kita ‘protes’ sebab air amat bermanfaat, antara lain merawat kulit agar tetap sehat, ‘mengantarkan’ oksigen, hormon, dan pesan kimia ke seluruh tubuh. Air juga berguna untuk mengatur suhu tubuh dan merawat otot-otot.
Selain itu, air berfungsi untuk membuang sampah atau racun ke luar dari ginjal (proses penyaringan). Jika ginjal tidak bekerja maksimal, fungsinya akan dilimpahkan ke hati. Padahal hati sudah punya tugas sendiri yakni memetabolisme timbunan lemak untuk dijadikan energi. Nah, terbayang kan bila lemak tidak dibakar? Berat badan pasti membubung naik. Jadi, air bisa difungsikan untuk detoksifikasi sekaligus menurunkan berat badan.
Namun tentu saja tidak sembarang air putih yang bisa berfungsi maksimal. Kita harus memperhatikan sumber, bahan kemasan, dan cara penyimpanannya. Anda pasti tahu bahwa air PAM kita belum layak untuk dikonsumsi. Makanya kini tersedia air mineral kemasan. Namun sayangnya beberapa penjual kerap memajang dagangannya di bawah terik sinar matahari selama berhari-hari atau bisa jadi malah lebih lama. Padahal ada kemasan yang tidak tahan panas matahari sehingga akibatnya dapat menurunkan kualitas air di dalamnya. Jadi, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal tersebut.

No comments:

Post a Comment