13 August 2009

Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Mata

Artikel ini sebenarnya saya sadur dari Buku Melawat Ke Alam Neraka, hasil terjemahan dari kitab “Ti Yi You Ci”. Dan saya persingkat, karena kitab ini sangat tebal. Saya hanya mengambil inti-intinya saja. Kitab ini dibuat atas titah Yang Maha Mulia Giok Hong Tai Tee (Kaisar Jade, Penguasa Tertinggi Centra Langit). Mungkin di antara para pembaca ada yang tidak percaya adanya hal ini. Tetapi saya hanya berharap Anda semua memikirkannya, agar kita tidak terperosok ke Alam Neraka, jika ternyata hal ini benar-benar ada. Saya hanya ingin membagi apa yang telah saya baca. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Team Penterjemah Ci Hua Thang, Yayasan Dharma Abadi Semarang. Kepada Para Buddha dan Bodhisatava, serta Para Dewa dan Roh Suci. Kitab ini berisi perjalanan Mediator Utama yang memegang Pena Sakral bernama Yang Sheng dengan dibimbing oleh Budha Hidup Ci Kung ke Alam Neraka.

Tujuan dari pembuatan kitab ini adalah untuk mengingatkan manusia akan keadaan neraka, agar manusia bisa mempunyai gambaran tentang tragisnya keadaan arwah berdosa di alam neraka, dan akhirnya menjadi sadar.

Semoga artikel ini berguna untuk kita semua. Saya mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyadur.

Babak ke 16
Melawat ke Sub Seksi Neraka Congkel Mata

"Perjalanan ke Alam Baka memaksa orang kedinginan,
Jeritan yang tragis dan suara rintihan membuat orang ikut
terharu,
Sekilas pikiran dan niat yang keliru akan meninggalkan penyesalan
selamanya,
Hal-hal sekecil apapun yang dilakukan di dunia pada akhirnya
sulit dibungkam."

Ini tempat apa? Di depan anak tangga batu sudah datang beberapa orang yang berpakaian seperti Perwira.
Dari anak tangga batu ini menuju ke atas, adalah kekuasaan wilayah pemangku Astana Ketiga. Di dalamnya terdapat Penjara Neraka yang tak terhitung banyaknya.

Betapa luasnya lapangan ini dan banyak rumah yang dibuat dari kayu, di sekitar sini sudah terdengar suara jeritan. Di depan ada satu penjara yang di atasnya tertulis : "Sub Neraka Congkel Mata".

Dalam penjara ini semua roh dosa matanya dicongkel keluar dan darahnya bercucuran, setiap roh menjerit-jerit dengan tragisnya. Kedua tangan menutupi rongga mata yang telah tercongkel matanya, sungguh sadis! Di sebelah kiri ada orang setengah baya sedang dicongkel matanya oleh Petugas Neraka dengan menggunakan garpu besi, ia tak henti-hentinya memberontak, terdengar satu kali jeritan tangis, mata kirinya sudah jatuh tercongkel, rohnya hampir pingsan, namun karena badannya terikat di tiang, hanya kepalanya yang tertunduk, Petugas Neraka sudah siap mencongkel mata yang satunya lagi.

Setiap roh yang dihukum di sini, setelah masuk, mula-mula diikat di tiang kayu kemudian kedua matanya dicongkel hingga roh kesakitan dan menjerit, pingsan atau setengah mati. Sehari dihukum tiga kali, setiap kali mau dihukum, matanya dipasang kembali ke tempatnya, lalu ia diguyur dengan Air Pemulih Roh, ia pun pulih kesadarannya, dan dihukum lagi. Dengan demikian dia baru bisa merasa sakit.

Dosa apa yang dibuat mereka hingga masuk ke Neraka ini?

Perwira menarik beberapa roh untuk menceritakan sendiri, biar lebih jelas. Dipasangkan kembali mata ketiga roh dosa yang berada di depan, lalu diguyurkan dengan Air Pemulih Roh, agar bisa memberi pengakuan atas dosanya semasa hidup di dunia.

Roh 1 : Aduh! Kedua mataku sakitnya tak tertahankan, bagaimana saya bisa berbicara?
Ci Hoet memakai ilmunya untuk menenangkan roh itu.
Sekarang terasa lebih enak, terima kasih atas pertolongan bikkhu. Semasa hidup di dunia, saya terlalu sombong, karena saya lulusan perguruan tinggi, keluarga saya pun kaya, maka saya memandang rendah orang miskin atau orang yang berpendidikan rendah. Saya terlalu angkuh dan melihat orang lain dengan sebelah mata. Walau pun semasa hidup bisa bersenang-senang dengan kekayaan dan bergaul dengan orang yang mempunyai kedudukan serta kekuasaan, setelah meninggal saya disidang oleh Yam Ong dan dihukum karena semasa hidup pandangan saya terlalu tinggi, memandang rendah orang-orang yang biasa-biasa, lalu saya dijuluki orang "mata pandang bulu". Di Neraka ini saya sudah 2 tahun 3 bulan, masih sisa 2 tahun lagi baru bebas, tetapi karena masih ada dosa lain yang pernah saya perbuat semasa hidup, maka di masa depan setelah bebas dari sini, saya rasa lebih banyak tidak selamatnya. Mohon budiman ini menasehati umat di dunia, janganlah karena dirinya kaya atau berkuasa, lalu memandang orang lain seperti melihat anjing, sembarangan menghina dan memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan berakibat seperti saya ini.

Roh yang kedua juga sudah dikeluarkan dan sudah dibersihkan dengan Air Pemulih Roh, dan mendapat kebebasan badan.
Roh 2 : Masyarakat di dunia pada masa kini ada-ada saja, semasa hidup di dunia, saya suka mengejar pandangan rupa wanita. Selain itu saya sering mengintip anak gadis tetangga waktu mandi, juga pernah diajak teman ke sebuah rumah reot untuk nonton "blue film"/film porno. Lama kelamaan saya jadi amat gemar dalam hal ini, dengan inisiatif sendiri mencari rangsangan, belakangan saya juga pernah diajak teman ke sebuah hotel dan sebelumnya sudah diatur untuk mengundang gadis panggilan untuk menari telanjang. Setahun yang lalu, saya meninggal karena kecelakaan kendaraan, lalu roh saya sampai di Neraka, baru tahu kalau ajal saya memang sudah sampai. Oleh Yam Ong, saya langsung dihukum ke Neraka Congkel Mata, setiap hari menerima hukuman tragis congkel mata. Anak cucu di dunia tiada yang tahu, kini mau menyesalpun sudah terlambat. Harap Yang Sheng setelah kembali ke dunia, banyak membeberkan kepada umat di dunia agar mereka tahu, jangan menganggap apapun yang kita lakukan tiada yang tahu, siapa tahu setelah meninggal, begitu dihadapkan di depan Cermin Dosa, semua perbuatan memalukan tertayang semua.

Perwira : Kau ini si tua yang tak tahu mali, si tua jangak (cabul). Punya sisa uang di hari tua tak baik-baik digunakan untuk pensiun, agar bisa hidup sampai tutup usia secara alamiah dan wajar, malah suka dalam hal-hal yang hina, suka curi-curi lihat sesuatu yang berbau porno, kedua mata jadi kurang ajar! Maka sesampai di Neraka matanya perlu dicongkel untuk dicuci bersih. Kini giliran roh yang satu ini, cepat ceritakan sendiri dosamu semasa hidup.

Tutup usia secara alamiah dan wajar : meninggal secara wajar sampai usia lanjut; bukan karena kecelakaan; musibah; bencana.

Roh ini pun telah dibersihkan dengan Air Pemulih Roh.
Roh 3 : Saya dihukum kemari, dosa yang kulakukan ialah semasa masih sekolah, di saat ada ujian, suka nyontek jawaban murid lain atau nyontek buku, juga gemar membaca buku porno, gambar porno, serta nonton film porno. Setelah meninggal dihukum Yam Ong kemari. Kini sudah dihukum setengah tahun, kurang 13 tahun lagi baru bebas.

YangSheng : Sungguh menakutkan. Sewaktu masih sekolah, di saat ujian saya juga pernah menyontek, namun tak pernah ketahuan Guru. Apakah setelah meninggal saya akan dihukum kemari?

Ci Hoet : Menyontek sudah melanggar Peraturan Sekolah, tapi kau tak usah takut, Tuhan takkan menghukum orang yang sudah menyesali perbuatannya. Kini kau sudah bernaung dalam Perguruan Roh Suci, mewakili Tuhan mewartakan KeTuhanan, menjadi duta (missionairis) Tuhan, jasamu cukup besar untuk menebus kesalahanmu, dengan sendirinya tak perlu dihukum kemari.

Setiap umat di dunia, yang pandangan matanya tidak benar, suka melihat hal-hal yang berbau porno, buku porno, memandang rendah orang lain, setelah meninggal akan terperosok ke "Neraka Congkel Mata". Tetapi jika setelah membaca kitab "Melawat Alam Baka" mau merubah sikap, merubah kesalahan memperbarui diri, dan menggerakkan niatnya untuk beramal mencetak kitab ini agar dapat menyadarkan umat di dunia, maka setelah meninggal dosanya akan diimpaskan.

No comments:

Post a Comment