04 April 2009

Bagaimana membuat Anda lebih bahagia tanpa obat?

Seperti yang diketahui setiap aktor, ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang menggambarkan setiap emosi dapat dipalsukan. Namun, respon emosi itu sendiri biasanya tidak dapat dikendalikan oleh orang yang mengalaminya. Tersulutnya emosi biasanya terjadi di bawah sadar meskipun banyak manifestasi lahiriah dari tersulutnya emosi tersebut dapat diubah secara sadar oleh korteks.
Ada bukti kuat bahwa orang dapat mengubah suasana hati dengan mengubah ekspresi wajah, postur, dan gaya mereka bergerak untuk mencerminkan emosi yang berbeda dengan yang sedang mereka rasakan. Jika orang lain merasa tertekan, misalnya, mereka bisa mencoba agar kelihatan dan bersikap seakan-akan mereka bahagia--hasilnya adalah bahwa mereka benar-benar 'merasa' lebih bahagia. Pola-pola otot dan aksi saraf yang menghasilkan ekspresi kebahagiaan, dalam contoh ini, juga memicu perubahan-perubahan neurologis lain yang dapat membantu seseorang merasa lebih bahagia dalam kenyataan.
Satu unsur ekspresi wajah yang merupakan peringatan bagi tersulutnya emosi sulit untuk dipalsukan, tetapi dapat dengan mudah diamati oleh orang lain. Penelitian mengenai mekanisme respon emosi yang dilakukan di Universitas Chicago pada 1960-an di bawah pengarahan Eckhard Hess mengungkapkan bahwa pupil gelap di pusat mata manusia menjadi lebih lebar jika minat orang tersebut tersulut. Seperti banyak gejala fisik lain dari tersulutnya emosi, termasuk yang bisa diukur dengan poligraf detektor-kebohongan--meningkatnya frekuensi denyut jantung, keluarnya keringat, suhu kulit, misalnya--perubahan dalam ukuran pupil tidak dapat dikendalikan secara sadar oleh seseorang.

No comments:

Post a Comment