07 April 2009

Perselingkuhan

Wanita pada umumnya senang jika mendapatkan perhatian berlimpah dari pasangannya. Namun, jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, tak jarang mereka tergoda dan berpaling ke lain hati. Alasan umum wanita berselingkuh adalah seks serta kurangnya perhatian dan kasih sayang. Ada juga yang sengaja mencari atau mendapatkan perhatian lebih dari laki-laki lain yang tengah dekat dengannya, misalnya rekan kerja yang ternyata menyimpan rasa lebih dari sekedar teman. Apalagi, jika pada saat itu sang wanitanya tak mendapatkan apa yang diinginkan dari pasangan. Maka, saat mengetahui rekan menaruh hati, peluang untuk selingkuh terbuka lebar.

Sementara, menurut Peggy Vaughan, penulis buku Monogamy Myth, menyatakan dasar selingkuh itu ada tiga faktor, yaitu eksternal, internal, dan kondisi sosial. Faktor eksternal disebabkan oleh adanya hal yang menarik dari kegiatan selingkuh itu sendiri, seperti penampilan fisik, kemapanan, kedudukan serta kekuasaan, dan perasaan seru dan tertantang dari aktivitas perselingkuhan. Kemudian, faktor kedua, yakni internal, misalnya dorongan untuk membalas dendam terhadap pasangan, dorongan untuk menunjukkan daya tarik, dan lain-lain. Faktor ketiga yaitu adanya kondisi sosial yang mendukung terjadi selingkuh, misalnya kantor kecil yang lembur terus dan sering bertemu. Kemudian, riwayat orang tua yang pernah selingkuh maupun sahabat yang berselingkuh bisa memancing diri untuk ikut-ikutan selingkuh.

Selingkuh itu Indah?
Vaughan memperkirakan sekitar 40% wanita dan 60% laki-laki pernah melakukan selingkuh selama kehidupan perkawinannya. Padahal, pada umumnya tidak ada yang memiliki keinginan untuk selingkuh, tapi terkadang kondisi memungkinkan atau malah memaksa diri untuk bercabang ke lain hati. Vaughan juga menambahkan bahwa tidak ada yang terhindar dari resiko berselingkuh, maka tak heran jika ada istilah selingkuh itu indah.

Lantas, apakah seseorang yang pernah berselingkuh bisa kembali setia? Hal ini kembali ke niatnya untuk taat pada komitmen yang dibuat bersama pasangan. Apalagi, jika perselingkuhan yang pernah dilakukannya malah merugikan diri sendiri. Misalnya, hanya dijadikan pelampiasan seks semata, sekedar cinta sesaat di kala kesepian, hanya dimanfaatkan secara materi. Ada juga orang yang berselingkuh karena punya gangguan kepribadian. Contohnya gangguan kepribadian narsistik alias terlalu cinta dan mengagungkan diri sendiri sehingga ia dengan mudahnya menebar pesona ke mana pun dan kapan pun ia mau, meski sudah memiliki pasangan. Sebuah pribadi unik dan susah untuk dikendalikan.

Dampak Negatif Perselingkuhan
• Banyajk biaya karena harus membiayai dua pihak, seperti biaya transpor kala bertemau sembunyi-sembunyi dengan selingkuhan dan biaya kencan (kan, tidak selalu selingkuhan yang membayari)
• Menghabiskan waktu kedua pihak, sehingga keakraban berkurang untuk pasangan resmi dan mengakibatkan perceraian. Jika sudah memiliki anak, akan berpengaruh ke anak-anak yang kurang perhatian dari ibu.
• Penyakit seksual menular, bayangkan saja pasangan selingkuh Anda baru dikenal dalam waktu yang tak lama, ternyata memiliki penyakit yang membahayakan seperti hepatitis, AIDS, dan penyakit seksual menular lainnya. Bukan tak mungkin Anda akan tertular dan menjangkiti pasangan tetap.
• Kekerang dalam rumah tangga. Kekerangasan fisik yang Anda alami karena emosi tak terkendali pasangan tetap yang mengetahui perselingkuhan Anda.

Tips Menghindari Perselingkuhan
1. Niat. Tetapkan hati untuk tidak mendua! Sedari awal menikah, niatkan dalam hati bahwa hanya dia yang Anda miliki. Camkan pula, bahwa pernikahan adalah sakral dan hanya dilakukan sekali dalam hidup.
2. Ingatlah Karma! Jika tidak ingin dikhianati oleh pasangan, maka jangan melakukannya. Berani berbuat, harus berani mengambil resiko. Ingatlah karma, jika Anda pernah berselingkuh, suatu hari entah kapan waktunya, semuanya bisa berbalik menimpa Anda. Jadi, sebaiknya jangan sekali-kali mencoa untuk berselingkuh, ingatlah karma!
3. Self-help. Bantuan bisa diperoleh dari membaca buku-buku, situs, dan majalah yang memuat artikel dan bisa dijadikan referensi maupun solusi berupa tips-tips untuk Anda agar terhindar dari perselingkuhan.
4. Fokus pada pasangan. Jangan membandingkan pasangan dengan yang lain. Lihat dan terima dia apa adanya! Kekurangan itu adalah hal yang wajar sebab manusia tidak ada yang sempurna.
5. Menjaga komitmen serta aturan yang telah dibuat berdua. Setelah berniat untuk setia, terapkan pula dalam keseharian bahwa Anda harus menerapkan kesetiaan. Jika ada masalah, sebaiknya lebih dahulu dibicarakan dengan pasangan. Jangan menganggap Anda sendirian, melainkan ada pasangan yang menjadi partner hidup Anda! Lantas bagi pribadi narsistik, sebaiknya buat komitmen dan aturan yang jelas dan tegas, sehingga mencegah terjadinya perselingkuhan.

No comments:

Post a Comment