08 April 2009

Rumah Kita Yang Sesungguhnya part 7

Jangan kuatir akan berbagai hal terlalu banyak, pikirkan saja “beginilah seharusnya segala sesuatunya”. Ini adalah tugas Anda, kewajiban Anda. Saat ini, tidak ada yang dapat menolong Anda, tidak ada yang dapat dilakukan oleh keluarga dan apa yang Anda miliki untuk Anda. Semua yang dapat menolong Anda saat ini adalah kewaspadaan yang jernih.

Tidak ada tempat di dunia, dimana dapat ditemukan ketenangan yang sesungguhnya. Orang yang miskin tidak mempnyai ketenangan, dan demikian juga orang yang kaya, orang dewasa tidak mempunyai ketenangan dan demikian juga dengan anak-anak. Orang yang kurang pendidikan tidak mempunyai ketenangan, demikian juga dengan orang-orang yang berpendidikan tinggi. Tidak ada ketenangan di manapun, ini adalah sifat alami dari dunia. Mereka yang mempunyai sedikit harta benda akan menderita, demikian juga dengan yang mempunyai banyak harta benda. Anak-anak, orang dewasa, tua dan muda……. Semuanya menderita. Penderitaan menjadi tua, penderitaan menjadi orang muda, penderitaan menjadi orang kaya dan penderitaan menjadi orang miskin…… semuanya adalah bukan apapun melainkan penderitaan.

Ketika Anda sudah merenungkan semua dengan cara ini, Anda akan melihat aniccam, ketidakkekalan, dan dukkham, ketidakpuasan. Mengapa semuanya tidak kekal dan tidak memuaskan? Karena mereka anatta, tanpa aku.

Baik jasmani Anda yang terbaring sakit dan dalam keadaan kesakitan, maupun batin yang menyadari sakit dan rasa sakit dari jasmani, keduanya disebut dhamma. Yang tanpa bentuk, seperti pikiran, perasaan dan persepsi disebut namadhamma. Yang merasakan sakit dan rasa sakit disebut rupadhamma. Yang berupa materi adalah dhamma dan yang tanpa materi adalah dhamma. Jadi kita hidup dengan dhamma, di dalam dhamma dan kita adalah dhamma. Kenyataannya, tidak ada “diri” yang dapat ditemukan, hanya ada dhamma, yang secara terus menerus muncul dan lenyap sesuai dengan sifat alaminya. SEtiap waktu kita mengalami kelahiran dan kematian. Demikianlah jalan dari segala sesuatunya.

Bila kita mengingat Sang Buddha, betapa benarnya yang Beliau katakan, kita merasa betapa pantasnya Beliau untuk dipuja dan dihormati. Bila kita melihat kebenaran akan sesuatu, kita melihat ajaran Beliau, meskipun bila sesungguhnya kita belum pernah mempraktekkan Dhamma. Namun meskipun bila kita mempnyai pengetahuan akan ajaran, telah mempelajarinya dan mempraktekkannya, selama kita belum melihat kebenaran, kita masih belum memiliki rumah.

Harap prinsip ini dimengerti. Semua orang, semua makhluk hidup bersiap-siap untuk pergi. Ketika makhluk hidup telah menjalani hidup di dalam waktu tertentu, mereka harus pergi pada jalannya. Kaya, miskin, muda dan tua harus mengalami perubahan ini.

Ketika Anda menyadari demikianlah dunia ini, Anda akan merasa bahwa ini adalah tempat yang melelahkan. Ketika Anda melihat bahwa tidak ada yang nyata atau substansial yang dapat diandalkan, Anda akan merasa lelah dan ingin melepaskan diri dari hal tersebut. Ingin melepaskan diri bukan berarti Anda tidak suka, batin tetap jernih. Batin melihat bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah kondisi dari kejadian-kejadian ini, karena demikianlah dunia ini. Mengetahui dengan cara ini, Anda dapat melepas kemelekatan, melepas dengan batin yang bukan bahagia maupun bulan sedih, namun berdamai dengan kondisi-kondisi, dengan melihat sifat alami perubahan mereka dengan kebijaksanaan. Anicca vata sankhara-semua kondisi adalah tidak kekal.

Secara sederhana dapat dikatakan, ketidakkekalan adalah Buddha. Bila kita sungguh-sungguh melihat suatu kondisi yang tidak kekal, kita akan melihat bahwa hal itu tidak kekal. Hal tersebut kekal dalam arti segala sesuatu terkena perubahan-inilah yang tidak berubah. Ini adalah kekekalan yang dimiliki oleh makhluk hidup. Ada transformasi yang berkelanjutan, dari masa kanak-kanak sampai ke masa tua, dan hal tersebut sangat tidak kekal, kecenderungan untuk berubah itu adalah kekal dan pasti. Bila Anda melihatnya seperti ini, batin Anda akan tenang. Tidak hanya Anda yang harus melalui hal ini, semua orang juga melaluinya.

Bila Anda menganggap segala sesuatu di dalam cara ini, Anda akan melihatnya sebagai sesuatu yang melelahkan dan perasaan nibbida (perasaan jenuh akan keduniawian) akan muncul. Kesenangan Anda di dalam dunia kenikmatan akan lenyap. Anda akan melihat bahwa bila Anda memiliki banyak harta benda, Anda juga harus meninggalkan banyak harta benda. Bila Anda memiliki sedikit, Anda akan meninggalkan sedikit. Kekayaan hanyalah kekayaan, umur panjang hanyalah umur panjang……. Mereka tidaklah istimewa.

Apa yang penting adalah bahwa kita harus melakukan seperti yang telah diajarkan oleh Sang Buddha dan membangun rumah kita sendiri, membangunnya dengan metode yang telah saya jelaskan pada Anda. Bangun rumah Anda sendiri. Lepaskan. Lepaskan hingga batin mencapai ketenangan, dimana batin terbebas dari maju, terbebas dari mundur dan terbebas dari berhenti, diam. Kenikmatan bukanlah rumah Anda, rasa sakit bukanlah rumah Anda. Kenikmatan dan rasa sakit, keduanya berkurang dan lenyap.

Guru Agung melihat bahwa semua kondisi adalah tidak kekal dan Beliau mengajari kita untuk melepas kemelekatan kita kepada mereka. Ketika kita mencapai akhir dari hidup kira, kita toh tidak mempunyai pilihan, kita tidak dapat membawa apapun dengan kita. Jadi bukankah lebih baik meletakkan hal-hal tersebut sebelmnya? Mereka hanya merupakan beban yang berat untuk dibawa kemana-mana, mengapa tidak membuang beban itu sekarang? Mengapa repot-repot menyeret hal–hal ini kemana-mana? Lepaskan, bersantailah dan biarkan keluarga Anda merawat Anda.

Mereka yang merawat orang yang sakit, berkembang di dalam kebajikan dan moral yang baik. Pasien yang memberi kesempatan ini kepada orang lain, tidak seharusnya membuat keadaan menjadi sulit bagi mereka. Bila ada rasa sakit atau suatu masalah, beritahu mereka dan jaga agar batin berada dalam kondisi yang baik. Seseorang yang sedang merawat orang tua harus mengisi batinnya dengan kehangatan dan kebaikan dan tidak terjebak dalam rasa tidak suka. Ini adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk membalas hutang budi Anda pada mereka. Dari kelahiran Anda, melalui masa kecil, hingga dewasa, Anda bergantung pada orang tua Anda. Anda bisa berada di sini saat ini, karena ibu dan ayah Anda telah membantu Anda di dalam begitu banyak hal. Anda berhutang kepada mereka rasa terima kasih yang luar biasa.

Jadi pada hari ini, semua anak-anak dan keluarga Anda berkumpul bersama di sini, perhatiakan bagaimana ibu Anda telah menjadi anak Anda. Sebelumnya Anda adalah anaknya, sekarang dia menjadi anak Anda. Dia telah menjadi tua dan semakin tua, hingga dia telah kembali menjadi seorang anak. Ingatannya telah hilang, matanya tidak dapat melihat dengan baik dan telinganya tidak mendengar dengan baik. Kadang-kadang dia mengacaukan kata-katanya. Jangan biarkan hal tersebut membuatmu kesal. Anda yang merawat orang yang sakit harus mengetahui juga bagaimana melepas. Jangan melekat, biarkan dia mendapatkan yang diinginkannya. Ketika seorang anak kecil tidak patuh, kadang-kadang orang tua membiarkannya, hanya supaya dia tenang, membuatnya senang. Sekarang ibu Anda sama seperti anak kecil itu. Memori dan persepsinya kacau. Kadang-kadang dia salah menyebut nama Anda, atau menyuruh Anda untuk mengambilkan sebuah cangkir ketika apa yang diinginkannya adalah sebuah piring. Itu hal yang normal, jangan menjadi kesal karenanya.

Biarkan pasien memiliki di dalam batinnya kebaikan dari mereka yang merawatnya dan yang telah dengan sabar menahan perasaan sakit. Berusaha secara mental, jangan biarkan batin berserakan dan bingung, dan jangan membuat hal-hal menjadi sulit bagi mereka yang merawat Anda. Biarkan mereka yang merawat mengisi batin mereka dengan moral yang baik dan kebaikan. Jangan menjadi tidak suka pada sisi yang tidak menarik dari pekerjaan, membersihkan lender, air kencing dan kotoran. Usahakan yang terbaik. Setiap orang di dalam keluarga memberi bantuan.

Dia satu-satunya ibu yang Anda miliki. Dia memberi Anda kehidupan, dia telah menjadi guru Anda, dokter Anda dan perawat Anda, dia telah menjadi segalanya bagi Anda. Bahwa dia telah membesarkan Anda, membagi kekayaannya dengan Anda dan membuat Anda sebagai pewarisnya, adalah kebaikan yang besar dari orang tua. Itulah mengapa Sang Buddha mengajarkan moral yang baik dari kataññū dan katavedi, mengetahui hutang rasa terima kasih kita dan berusaha membayarnya. Kedua dhamma ini saling melengkapi. Bila orang tua Anda sedang membutuhkan, tidak sehat atau berada dalam kesulitan, maka kita melakukan semampu kita untuk menolong mereka. Ini adalah kataññū- katavedi, moral yang baik yang menopang dunia. Menghindarkan keluarga dari perpecahan dan membuatnya stabil dan harmonis.

Hari ini saya telah membawakan Anda pemberian Dhamma di dalam keadaan sakit ini. Saya tidak mempunyai barang materi yang dapat saya berikan pada Anda, yang kelihatannya sudah banyak terdapat di dalam rumah ini. Jadi saya memberi Anda Dhamma, sesuatu yang memiliki nilai yang bertahan lama, sesuatu yang Anda tidak akan pernah kehabisan. Setelah menerimanya, Anda dapat memberikannya kepada banyak orang, sebanyak yang Anda inginkan, dan tidak akan pernah habis. Itu adalah sifat alami dari Kebenaran. Saya berbahagia telah dapat memberi Anda pemberian Dhamma ini dan berharap akan memberi Anda kekuatan untuk menghadapi sakit Anda.

PAMSUKULA GĀTHĀ

Segala yang terbentuk tidak kekal adanya,
Bersifat timbul dan tenggelam;
Setelah timbul akan hancur dan lenyap.
Bahagia timbul setelah gelisah lenyap.

Semua makhluk akan mengalami kematian.
Mereka telah berkali-kali mengalami kematian, dan akan selalu demikian.
Begitu pula saya, pasti mengalami kematian juga.
Keragu-raguan tentang ini tidak ada dalam diriku.

PATTIDĀNA

Semoga jasa-jasa yang kulakukan
Kini atau di waktu yang lain
Melimpah kepada semua makhluk;
Tiada batas, tiada hingga;

Yakni kepada mereka yang kukasihi, yang berjasa,
Seperti ayah dan ibuku,
Kepada mereka yang kukenal atau pun yang tidak;
Dan kepada mereka yang bersikap netral atau bermusuhan.

Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta
Di ketiga alam, keempat jenis kelahiran
Terdiri dari lima, satu ataupun empat gugusan pembentuk,
Yang mengembara di alam besar dan alam kecil;

Atas pelimpahan jasaku ini,
Semoga mereka yang mengetahui, turut bersukacita;
Bagi mereka yang tidak mengetahui,
Semoga para dewa memberitahukannya.

Berkat turut bersukacita
Atas jasa-jasa yang kulimpahkan ini,
Semoga semua makhluk senantiasa bebas dari kebencian
Serta hidup dalam kebahagiaan.
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian.
Semoga cita-cita luhur mereka tercapai.

Sabbadanam dhammadanam jinati
Persembahan Dhamma melebihi persembahan apapun juga

Buku : RUMAH KITA YANG SESUNGGUHNYA

Buku ini dipersembahkan dengan penuh cinta kasih untuk mengenang kebajikan-kebajikan :

Kepada Yang Mulia :
Alm. Bhikkhu Girirakkhito Mahathera
Alm. Bhikkhu Sudhammo Mahathera
Alm. Bhikkhu Khemasarano Mahathera
Alm. Bhikkhu Gandako
Alm. Mochtar Rashid
Alm. Rev. Ryogen Furusho

Semoga dengan jasa kebajikan ini, Alm. Di alam kehidupan yang sekarang dan di kehidupan-kehidupan yang akan dating selalu mendapat ketenangan, kebahagiaan dan memiliki keyakinan pada Sang Buddha, Dhamma, dan Sangha serta pada akhirnya dapat mencapai kebebasan sejati, Nibbana.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua makhluk berbahagia

PABBATOPAMA GATHA

Bagaikan gunung cadas yang amat besar,
Puncaknya (tinggi) menjulang ke angkasa
Menggelinding berkeliling di keempat penjuru,
Menggilas segala yang menghalang;

Demikianlah kelapukan dan kematian
Mencengkeram semua makhluk hidup,
Apakah mereka kaum ksatria, brahmana, pedagang,
Pekerja, kaum terkucil atau pun kaum pembuang sampah.

Tidak seorang pun akan terhindar.
Kelapukan dan kematian menerjang semuanya,
Tidak terlawan oleh pasukan bergajah,
Pasukan berkereta maupun pasukan berjalan kak;
Tidak juga terlawan dengan kekuatan mantra,
Ataupun dengan pemberian harta kekayaan.

Sebab itulah ia yang bijaksana,
Setelah mengetahui manfaat kebajikan bagi diri sendiri;
Memperkuat keyakinannya
Kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha.

Siapa pun yang melaksanakan Dhamma dengan baik,
Baik melalui perbuatan, ucapan atau pun pikiran;
Saat hidup di dunia, ia dipuji para bijaksanawan
Bila kematian tiba, akan berbahagia di alam surga.

CATUTIROKUDDA GATHA

Orang yang mengenang budi yang mereka lakukan di waktu lampau bahwa, ‘Ia memberi ini kepadaku. Ia melakukan hal ini untukku. Ia adalah kerabatku, sahabatku, dan temanku,’ patut memberikan persembahan dana kepada mereka yang telah meninggal.

Tangisan, kesedihan, atau pun ratapan lainnya tidak perlu dilakukan. Karena tangisan dan sebagainya itu tiada guna bagi mereka yang telah meninggal. Demikianlah kebiasaan para sanak keluarga.

Persembahan yang telah dihaturkan ini, yang disajikan dengan baik kepada Sangha, akan segera bermanfaat bagi mendiang itu sepanjang waktu yang lama.

Kebajikan demi sanak keluarga ini telah Anda tunjukkan. Puja besar telah Anda lakukan demi para sanak keluarga yang telah tiada. Dan, kekuatan tubuh para bhikkhu pun telah Anda dukung. Dengan demikian, kebajikan yang tidak sedikit telah Anda upayakan.

No comments:

Post a Comment